Rabu, 20 Januari 2010

Adat dan Budaya Temanggung

KUDA LUMPING / JARAN KEPANG

Kuda Lumping menjadi satu budaya yang banyak diminati masyarakat Temanggung. Terbukti dengan adanya kelompok kesenian Kuda Lumping yang berjumlah sekitar 500 kelompok yang tersebar di seluruh wilayah Temanggung.

Seni kuda lumping sendiri pada saat ini sudah mulai muncul kembali di dunia pentas hiburan rakyat, yang selama ini tertutup oleh ekspansi budaya elektronika yang gencar dipublikasikan di media elektronik.

Pada tahun 2009 lalu mulai lagi bermunculan group-group baru kuda lumping dipelbagai kecamatan di Temanggung. yang mulai mengkombinasikan dari kesenian asli dengan kesenian modern.

Kebudayaan yang satu ini memang sering dikaitkan dengan unsur "Klenik" atau magis, namun sebagai Pemuda hendaknya kita mengambil sikap yang positif dimana masih ada orang-orang yang mampu bertahan untuk melestarikan budaya asli daerah mereka di antara himpitan ekonomi, politik maupun budaya yang semakin menyingkirkan kesenian ini.


Warokan

Warokan juga salah satu perserta festival seni yang diadakan hampir setiap tahunnya. Warokan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki dewasa, tapi juga anak-anak.

Kostum yang digunakan adalah kain batik atau biasa disebut Jarit dan dan membawa peralatan menari seperti cemeti. Pemain Warok dirias sedemikian rupa sehingga mencerminkan kegarangan sebagai prajurit garis depan.

Tariannya juga menggambarkan seorang yang gagah perkasa, berwatak pantang menyerah.


Lokasi :
Jragan Dukuh Kecamatan Tembarak dan Banaran Kecamatan Tlilir , Kabupaten Temanggung


Kobra Siswo

Kesenian yang satu ini,konon merupakan representasi dari oleh raga. Kesenian ini berarti mengajak masyarakat untuk gemar berolah raga, menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar. Cukup masuk akal memang, karena kesenian ini berbeda dari yang lainnya. Gerakannya cepat dan energik. Namun, meskipun demikian tetap ada tatanan tarian yang harus diikuti dan harus seragam antara pemain satu dengan pemain yang lainnya.


Lokasi :
Banaran Kecamatan Tlilir, Nglamuk Kecamatan Tlilir, Kaloran Kecamatan Kaloran , Kandangan dan beberapa kecamatan lain di Kabupaten Temanggung


Dayakan

Dayakan merupakan pengembangan dari tarian Kubro Siswo. Perbedaannya adalah pada kostum. Kubro Siswo hanya menggunakan celana kolor dan rompi saja, sedangkan dayakan menggunakan kostum berupa pakaian setengah Dayak dan setengah Indian, yaitu terdapat bulu-bulu di bagian topi. Menggunakan kaos ketat dan dilengkapi dengan Rencong. Gerakannya tidak kalah energik dengan Kubro Siswo.


Lokasi :
Kandangan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggun

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by ForpalCommunity | Bloggerized by AeraDidit - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons